Sebelumnya sudah pernah saya tulis artikel mengenai "kesialan nasib" saya yang berkuliah di Universitas Dian Nuswantoro atau biasa kita sebut UDINUS disamping segudang prestasi yang telah ditorehkan kampus dengan nuasa biru tersebut. artikel tersebut dapat dibaca disini
kali ini, disemester selanjutnya, ternyata ada masalah baru yang terjadi lagi selain masalah-masalah yang dijelaskan diartikel saya sebelumnya. tercatat hari jumat tanggal 25 Februari 2011 saya melakukan penginputan KRS, seperti biasanya angkatan saya selalu mendapatkan jatah hari terakhir untuk penginputan. masalah selalu terjadi pada saya dan teman-teman, karena angkatan sebelumnya yang sudah menginput pada hari sebelumnya sudah melakukan input untuk mata kuliah pada semester mereka, dan jika ada jumlah sks yang sisa maka mereka akan mengambil mata kuliah pada semester depan atau mengulang mata kuliah sebelumnya yang mempunyai nilai jelek. hingga pada saat jatah kami input maka kelas-kelas yang ditawarkan sudah terisi dan tentunya itu mengurangi jatah saya dan teman-teman. nah...masalah pada penginputan KRS ini dimulai ketika tadi pagi semuanya berjalan lancar, tidak seperti biasanya sistem informasi akademik kami siadin yang selalu ERROR sedang maintenance karena server yang terbebani, pagi hari itu semua berjalan lancar, hanya satu yang mengganjal, tidak tertulis jumlah mahasiswa yang sudah memilih kelas suatu mata kuliah. saya sudah berfirasat bahwa kelancaran yang tidak seperti biasanya ini pasti akan mendatangkan masalah.
benar saja ketika siang hari jumlah peminat kelas muncul, dan begitu bingungnya saya ketika melihat kelas yang mempunyai kuota 40 ternyata bisa dipilih sampai 100 mahasiswa (mau ditaruh dimana tu orang). dan ketika masuk sore hari kegemparanpun terjadi diantara teman-teman mahasiswa seangkatan, dimana mereka mengaku mata kuliah mereka ada yang hilang. dari mahasiswa yang hanya menginput 20 SKS tiba-tiba menjadi 18 SKS karena ada satu mata kuliah yang hilang, bahkan ada yang hilang 2 mata kuliah. sampai saat artikel ini saya buat belum ada penjelasan dari pihak akademik mengenai kasus tersebut.
benar saja ketika siang hari jumlah peminat kelas muncul, dan begitu bingungnya saya ketika melihat kelas yang mempunyai kuota 40 ternyata bisa dipilih sampai 100 mahasiswa (mau ditaruh dimana tu orang). dan ketika masuk sore hari kegemparanpun terjadi diantara teman-teman mahasiswa seangkatan, dimana mereka mengaku mata kuliah mereka ada yang hilang. dari mahasiswa yang hanya menginput 20 SKS tiba-tiba menjadi 18 SKS karena ada satu mata kuliah yang hilang, bahkan ada yang hilang 2 mata kuliah. sampai saat artikel ini saya buat belum ada penjelasan dari pihak akademik mengenai kasus tersebut.
sebagai mahasiswa saya sangat berharap kejadian-kejadian seperti diatas dan artikel saya sebelumnya tidak akan terjadi lagi. dan tambahan terkahir bahwa permsalahan yang terjadi pada artikel pertama masih terjadi pada angkatan dibawah saya.
yo aku juga kena masalah diatas.........
ReplyDeletekatanya kampus t.i tapi koq sistemnya kayak gitu...
mendingan dijadikan manual aj...
ga usah pke on-line.......
berikut keterangan yang saya dapatkan dari Pak Edi Noersasongko (rektor) : Menurut Pak Yuliman (dekan)dan Bu Ayu (kaprogdi), program PSI ada yg jebol, sehingga 1 kelompok bisa berisi 127 orang, padahal mestinya cuma 40. Saat ini progdi lagi menata ulang satu demi satu dan mahasiswa ngertinya nama yg sdh di input tiba2 ilang. Senin kita rapat unt evaluasi semuanya; salam, ens
ReplyDelete