Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu
salah satu tanda kiamat adalah masa ketika tidak ada seorangpun yang mau menjadi imam dalam shalat berjamaah
sejatinya seorang imam haruslah orang yang berkepribadian baik, bacaan al-qur'anya bagus dan fasih,
ada yang mengatakan seorang imam dipilih berdasarkan orang yang paling tua, sebenarnya pertimbangan itu bukanlah kepada umurnya, tetapi lebih kepada pemikiran bahwa orang yang lebih tua maka bacaan al-qur'anya akan lebih baik.
keadaan ironis yang terjadi saat ini adalah ketika shalat berjamaah, orang-orang tidak ada yang mau menjadi imam dan saling mendorong temanya untuk maju menjadi imam shalat. kenapa bukan anda saja yang menjadi imam? mungkin beberapa alasan dibawah ini yang ada dipikiran anda yang sebenarnya tidak tepat dan beralasan.
* bacaan saya tidak bagus
pemikiran yang paling sering terjadi adalah karena merasa kurang fasih dalam membaca alqur'an maka anda malu kepada yang lain. memang lebih baik jika seorang imam mempunyai bacaan al-qur'an yang bagus, tetapi jika dalam kelompok kita semuanya sama maka tidak ada alasan jika anda tidak mau menjadi imam
* tidak hafal surat-surat
saya selalu membaca surat al-iklas setiap shalat atau surat-surat lainya yang panjangnya tidak lebih dari 5 ayat. tidak ada ketentuan bahwa dalam surat harus membaca surat-surat yang panjang.
* shalatnya masih belum khusu
karena alasan tersebut anda takut bahwa shalat jamaah anda tidak akan diterima. diterima atau tidaknya shalat hanya Allah SWT yang berhak menentukanya. kita hanya wajib melaksanakan perintah Allah tersebut tanpa berhak memutuskan shalat kita sah atau tidak.
* menanggung dosa jamaah
ketika jamaah melakukan sebuah kesalahan seperti bacaan shalat yang salah maka akan ditolerir selama imam benar, tapi bagaimana jika jamaah salah, saya sebagai imam juga salah, nanti saya akan menanggung dosa, itulah pemikiran kebanyakan orang dan itu sebenarnya tidaklah benar. ketika imam melakukan kesalahan maka jamaah akan mengingatkan dengan menepuk tangan sebanyak 3 kali dan mengucap subhanallah. karena dalam shalat kita saling mengingatkan jadi jangan takut lagi
* takut lupa saat membaca surat
ketika seorang imam lupa akan suatu surat maka jamaah akan mengingatkan, jika kadang tidak ada jamaah yang mengingatkan karena tidak hafal surat yang imam baca, maka lanjutkanlah dengan rukun selanjutnya, karena membaca surat pendek bukan termasuk rukun didalam shalat.
peluang shalat berjamaah diterima lebih besar dibandingkan dengan shalat sendirian, kenapa? ketika kita shalat sendirian kita melakukan hal-hal yang mengurangi nilai shalat maka tidak ada yang bisa menolong kita untuk memperbaikinya, berbeda dengan shalat berjamaah, tentu kita mengharapkan antara jamaah dan imam semuanya baik, tetapi misal jamaah buruk maka ada imam yang baik yang akan membantu kita menjaga nilai shalat itu, bagaimana jika jamaah dan imam buruk, jangan khawatir, karena ada malaikat disitu yang ikut shalat dengan kita. jadi jika alasan-alasan diatas muncul tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mau menjadi imam lagi, karena ada malaikat yang akan memperbaiki nilai-nilai shalat kita dimata Allah. ingat bahwa ketika tidak ada lagi orang yang mau menjadi imam dalam shalat berjamaah merupakan salah satu tanda semakin dekatnya kiamat karena itu bukti semakin miskinnya iman umat muslim.
kita sering mendengar bahwa pahala shalat berjamaah adalah 27 kali dibandingkan shalat sendiri, lalu kenapa kita masih memilih untuk shalat sendiri? terutama kalian sebagai lelaki tentunya akan mengalami kodrat kalian sebagai pemimpin, minimal adalah untuk keluarga, jika tidak bisa menjadi imam shalat bagaimana bisa kalian menjadi imam dalam keluarga.
wallahu a'lam bishawab
sejatinya seorang imam haruslah orang yang berkepribadian baik, bacaan al-qur'anya bagus dan fasih,
ada yang mengatakan seorang imam dipilih berdasarkan orang yang paling tua, sebenarnya pertimbangan itu bukanlah kepada umurnya, tetapi lebih kepada pemikiran bahwa orang yang lebih tua maka bacaan al-qur'anya akan lebih baik.
keadaan ironis yang terjadi saat ini adalah ketika shalat berjamaah, orang-orang tidak ada yang mau menjadi imam dan saling mendorong temanya untuk maju menjadi imam shalat. kenapa bukan anda saja yang menjadi imam? mungkin beberapa alasan dibawah ini yang ada dipikiran anda yang sebenarnya tidak tepat dan beralasan.
* bacaan saya tidak bagus
pemikiran yang paling sering terjadi adalah karena merasa kurang fasih dalam membaca alqur'an maka anda malu kepada yang lain. memang lebih baik jika seorang imam mempunyai bacaan al-qur'an yang bagus, tetapi jika dalam kelompok kita semuanya sama maka tidak ada alasan jika anda tidak mau menjadi imam
* tidak hafal surat-surat
saya selalu membaca surat al-iklas setiap shalat atau surat-surat lainya yang panjangnya tidak lebih dari 5 ayat. tidak ada ketentuan bahwa dalam surat harus membaca surat-surat yang panjang.
* shalatnya masih belum khusu
karena alasan tersebut anda takut bahwa shalat jamaah anda tidak akan diterima. diterima atau tidaknya shalat hanya Allah SWT yang berhak menentukanya. kita hanya wajib melaksanakan perintah Allah tersebut tanpa berhak memutuskan shalat kita sah atau tidak.
* menanggung dosa jamaah
ketika jamaah melakukan sebuah kesalahan seperti bacaan shalat yang salah maka akan ditolerir selama imam benar, tapi bagaimana jika jamaah salah, saya sebagai imam juga salah, nanti saya akan menanggung dosa, itulah pemikiran kebanyakan orang dan itu sebenarnya tidaklah benar. ketika imam melakukan kesalahan maka jamaah akan mengingatkan dengan menepuk tangan sebanyak 3 kali dan mengucap subhanallah. karena dalam shalat kita saling mengingatkan jadi jangan takut lagi
* takut lupa saat membaca surat
ketika seorang imam lupa akan suatu surat maka jamaah akan mengingatkan, jika kadang tidak ada jamaah yang mengingatkan karena tidak hafal surat yang imam baca, maka lanjutkanlah dengan rukun selanjutnya, karena membaca surat pendek bukan termasuk rukun didalam shalat.
peluang shalat berjamaah diterima lebih besar dibandingkan dengan shalat sendirian, kenapa? ketika kita shalat sendirian kita melakukan hal-hal yang mengurangi nilai shalat maka tidak ada yang bisa menolong kita untuk memperbaikinya, berbeda dengan shalat berjamaah, tentu kita mengharapkan antara jamaah dan imam semuanya baik, tetapi misal jamaah buruk maka ada imam yang baik yang akan membantu kita menjaga nilai shalat itu, bagaimana jika jamaah dan imam buruk, jangan khawatir, karena ada malaikat disitu yang ikut shalat dengan kita. jadi jika alasan-alasan diatas muncul tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mau menjadi imam lagi, karena ada malaikat yang akan memperbaiki nilai-nilai shalat kita dimata Allah. ingat bahwa ketika tidak ada lagi orang yang mau menjadi imam dalam shalat berjamaah merupakan salah satu tanda semakin dekatnya kiamat karena itu bukti semakin miskinnya iman umat muslim.
kita sering mendengar bahwa pahala shalat berjamaah adalah 27 kali dibandingkan shalat sendiri, lalu kenapa kita masih memilih untuk shalat sendiri? terutama kalian sebagai lelaki tentunya akan mengalami kodrat kalian sebagai pemimpin, minimal adalah untuk keluarga, jika tidak bisa menjadi imam shalat bagaimana bisa kalian menjadi imam dalam keluarga.
wallahu a'lam bishawab
Terima kasih mas Dedi, tadi saya di tunjuk jadi imam karna imamnya sedang sakit..dan teman2 di mushola/langgar pada waktu itu memiliki ilmu agama yang hampir sama.saya sebenarnya tdk mau tapi di dorong oleh teman saya..semuanya berjalan lancar meski agak gugup. Saya hanya agak malu karna bersalawat sambil berjabat tangan setelah makmum yang baru dtg yang saya tunjuk utk memimpin doa membaca taqaballahu mina waminkum. Kan bilang org setelah itu tdk ada lg bersalaman sambil bersalawat apabila sudah membaca taqaballahu mina waminkum..terima kasih tlg di tanggapi
ReplyDeletesebenarnya saya kurang paham dengan maksud pertanyaannya, tapi akan saya coba menjawab, sepenangkap saya dari pertanyaan tersebut mungkin 2 kondisi yaitu bersalaman antara imam dan makmum setelah selesai shalat atau ketika imam bangun dan meninggalkan tempat shalat yg disambut dengan shalawat dan bersalaman dengan makmum (koreksi saya jika saya salah tangkap maksud pertanyaannya)
Deletemengenai dua kondisi tersebut saya belum menemukan dalilnya, namun dari yg pernah saya baca, saya menemukan kutipan :
menurut Lembaga Fatwa Saudi Arabia berfatwa Membaca shalawat Nabi disyari’atkan ketika bertasyahud pada wakti shalat fardhu atau shalat sunnah, dan disyariatkan pula ketika akan berdo’a setiap saat setelah membaca hamdalah dan memuji Allah, karena membaca shalawat nabi merupakan salah satu penyebab dikabulkan do’a.
(Fatawa Lajnah Ad-Daimah: 7/120)
Syaikh Abdul Aziz bin Baz berkata,
Adapun apa yang diamalkan oleh sebagian manusia, makmum bersegera berjabat tangan dengan imam setelah salam, tidak ada dalilnya. Amalan itu dibenci, karena setelah shalat, dianjurkan berdzikir sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah. (Majmu’ Fatawa Ibnu Baz: 4/262)
semoga jawaban tersebut dapat membantu, saya sendiri ketika shalat jamaah dimasjid daerah saya belum pernah ada yg bersalawat taqaballahu mina waminkum
Assalamu'alaikum, Wr. Wb.
ReplyDeleteBagaimana dengan seorang yang berilmu, banyak hafalan Al Qur'annya, pokoknya lengkap ilmu dan pengetahuannya TIDAK MAU MENJADI IMAM, dipersilahkan tidak mau, didorong tidak mau.... bagaimana dengan hal seperti ini. mohon penjelasan.
Mohon pencerahannya pertanyaan saya sama kaya ka Chendro Chipoa🙏🙏
Delete